Thursday, December 1, 2016

Bahas #TerjebakNostalgia


Terjebak Nostalgia adalah film yang jatuh bangun mengatur ritme ceritanya bahkan sejak menit awal film ini dimulai. Detail di film ini juga tidak bisa dibilang bagus, contohnya, saat pakaian Sora dan Raisa yang basah karena kehujanan diawal film. Gambar menunjukkan pakaian itu kering setelahnya, hujan yang diciptakan juga sangat kentara dengan cahaya matahari. Lalu saat Reza dan Raisa terjebak hujan di dalam mobil. Saat mereka sampai di rumah Raisa, gambar menunjukkan bahwa mobil tidak basah alias kering.

Terjebak Nostalgia tidak bisa membuat saya kesusahan menebak lajur ceritanya, alur bahkan endingnya. Bahkan ketika film belum setengahnya saya sudah bisa menebak ending dari film ini. Sesungguhnya menampilkan tokoh baru di akhir film adalah pilihan yang tidak tepat, maka dari itu Rako selaku penulis skenario tidak melakukannya, tapi juga kesalahan kepenulisan yang hanya menghadirkan tiga tokoh, membuatnya sangat mudah ditebak. Film ini sebenarnya hanya tentang dua orang. Raisa dan Reza, dengan harapannya bertumpu pada teka-teki permainan. Maruli tidak dalam performa yang bagus, bahkan sekalipun Raisa yang kita tahu punya paras yang begitu cantik. Film ini benar-benar ditolong oleh Reza dan Obin. Juga musik yang bisa menyatu dengan “kata-kata” yang diungkapkan ketiga tokoh utamanya.

Sedikit membosankan karena cerita yang begitu cepat berlalu, penonton tidak dibuat benar-benar percaya bahwa Sora dan Raisa memang saling jatuh cinta. Keberhasilan film ini hanya terletak pada tokoh Reza yang membuat saya benar-benar sangat percaya bahwa dia memang jatuh cinta kepada Raisa. Kalau saja akhir film ini tidak tertebak mungkin akan menjadi keberhasilan lain yang bisa dicapai. Namun layaknya sebuah bangunan, Terjebak Nostalgia memang kurang bisa memilih pilar yang digunakkan untuk menopang bangunan diatasnya.


Bagi saya film bergenre drama romance yang hanya menawarkan kata-kata indah nan manis adalah film yang kehilangan arah, yang akhirnya memlih jalan untuk memakai kata-kata “gombal” untuk memuaskan pasar penontonnya. Padahal tugas utama pembuat film genre ini sebenarnya untuk meyakinkan bahwa memang terdapat perasaan cinta diantara tokohnya. Saya merasakan kelebayan di setiap adegan Sora dan Raisa, terasa mengganggu apalagi saat mereka berpisah di bandara. Karena kurangnya chemistry antar keduanya, film ini jadi tidak terasa spesial.

#TerjebakNostalgia
#BanggaFilmIndonesia
Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment

Ayo Beri Komentar