Thursday, April 29, 2021

The Zodiac Series: Aquarius


 

Kalo kamu punya temen, yang hubungan sama pacarnya aneh, toxic, pokoknya gak banget deh, misal diselingkuhin lebih dari sekali tapi masih mau bareng-bareng, atau udah gak cinta tapi masih pacaran, udah gak sayang tapi masih bertahan, bisa dicurigai mereka adalah Aquarius.

Standar mereka memang bener-bener kabur, ia memilih diam untuk menyelesaikan masalah, dan berharap dengan diam itu masalah jadi terlewat dan terlupakan, padahal kalo gak diselesaiin ya masalah yang sama akan datang dan terulang lagi.

Tapi aku mengenal tiga tipe Aquarius; pertama yang kuat berdiri kokoh dan independent, kedua mereka yang bingung dan entah harus melakukan apa di dunia ini, yang ketiga mereka yang aku sebutkan di atas.

Mostly aku menemukan Aquarius yang di atas, para Aquarius tampak stunning jika mereka tidak terus menerus mengurusi love lifenya. Karena banyak dari mereka tampak bodoh untuk urusan perasaan dan cinta.

 

J

Semarang, 30 April 2021

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Wednesday, April 28, 2021

The Zodiac Series: Virgo


 

Ah! Soal Virgo, oh god. Aku masih gak ngerti kenapa Virgo melihat dunia hanya hitam dan putih aja. Mereka cuma mengenal dua hal: antara iya banget alias harus banget, atau enggak banget alias gak mau banget.

Virgo tidak peduli kata “jika,” , “tapi,” , “karena,” saat hal-hal yang ia rencanakan tidak berjalan sesuai yang ia mau, dia akan merasa dunia membenci dan melawannya. Padahal kita semua harus belajar bahwa jawaban tidak selalu “iya,”

Mereka hanya peduli pada apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan, mereka ingin jadi pusat alam semesta, mereka ingin keinginannya terpenuhi, ia hanya ingin didengar tanpa peduli dan mencoba mendengar orang lain lalu mahaminya. Intinya semua orang harus tahu dan mengerti apa yang sedang diperjuangkan dan dikeluhkan para Virgo.

Namum mereka lupa, kita akan mendapatkan sesuatu dari apa yang kita berikan. Jika keinginan-keinginan di atas tidak terpenuhi, alih-alih mengkomunikasikan dengan baik, mereka akan hilang ditelan bumi. Tidak lagi peduli denganmu

Mereka sering mempermasalahkan hal-hal remeh yang sebetulnya gak perlu dipermasalahkan, sumber dari permasalahan di hidup mereka sebetulnya ya karena mereka sendiri.


:)

Semarang, 29 April 2021

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Tuesday, April 27, 2021

The Zodiac Series: Libra


 

Yang aku tahu, Libra punya keahlian untuk ingkar janji, keahlian untuk membatalkan hal-hal yang pernah ia ucap sebagai janji tanpa lebih dulu berkomunikasi. Sialnya lagi, mereka merasa tidak ada yang salah dari itu, mungkin karena mereka juga petarung buta yang hebat. Ia akan melawan argumen-argumen kita meski kita tahu dia yang salah.

Petarung buta, karena seharusnya ia memahami dulu kesalahannya, lalu minta maaf, bukan justru melawan dan bertahan untuk terlihat kita yang salah, untuk terlihat lebih superpower dari kita. Tidak ada kata salah di kamusnya.

Libra juga perlu diajari, meminta maaf itu soal respek kita ke orang lain yang udah kita sakiti perasaan atau psikisnya, minta maaf bukan hanya kalimat yang muncul dari mulut aja.

Kalo ada satu Libra yang bilang “gak semua Libra kayak begitu,” coba aja buktiin. Ajak ngobrol, tawarin sesuatu, bikin dia membuat janji, atau kamu bisa bikin janji, ketika dia bilang iya, jangan seneng dulu. Bisajadi setelah itu dia ngilang. Ngacir, entah ke mana.

Ditelan bumi, mati, sudah biasa. GAK SEMUA APANYA!

Dia disindir gini, tentu gak peduli, tetep bakal diem kayak orang bego, kagak ada rasa bersalahnya. Libra tidak ingin dinilai jelek, padahal penilaian jelek itu ya karena sikap dan perliakunya.

Ketika dia dapat penilaian jelek, alih-alih mengkonftontasi kenapa, dia bakal ngilang aja. Mungkin memang kebiasaannya lari dari tanggung jawab.


:) 

Semarang, 28 April 2021

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Monday, April 26, 2021

semoga pacarmu mati ditabrak babi besok pagi


 

Malam ini aku berdoa;

semoga pacarmu mati ditabrak babi besok pagi.

 

karena ia selingkuh darimu tiga kali,

bodohnya kamu tidak mau peduli.

 

karena ia seringkali membuatmu termanipulasi,

sialnya kamu tidak pernah menyadari.

 

pacarmu juga mengganggu,

ia tidak memercayaimu,

ia menganggap kamu menggodaku,

padahal kamu lebih dulu mengenalku.

 

harusnya kamu tidak terlibat dalam hubungan sampah,

yang memaksamu bertahan meski kehilangan arah.

 

kenapa takut memulai lagi dari awal,

kalau dengannya kamu selalu jadi tumbal.

Semuanya abnormal.

 

Berhenti merasa bisa mengubah manusia,

kita tidak pernah benar-benar berubah,

 

menyerahlah,

sudah.

 

 

Semarang, 27 April 2021

 

 

 

 

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Sunday, April 25, 2021

merencanakan pembunuhan dari kamar mandi


 

Semalam aku bermimpi; 

merencanakan pembunuhan dari kamar mandi.

Ternyata bangun-bangun aku kebelet kencing.

 

Semarang, 26 April 2021

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Saturday, April 24, 2021

seharusnya kamu tidak membalas pesanku malam itu


 

Kamu harus mengerti,

betapa aku selalu menunggu balasan pesanmu.

 

Kamu mungkin perlu memahami,

seberapa aku bahagia

saat kamu terus-menerus

membalas pesanku.

 

dan yang paling harus kamu pahami,

sakit hatiku saat kamu berhenti membalas pesanku,

setelah kamu mengiyakan setiap janji-janji

yang kita buat bersama.

 

Belajarlah untuk tidak sembarang bilang “iya,”

belajar untuk tidak mudah memberi janji

kalau ternyata kamu hanya basa-basi.

 

 

Semarang, 25 April 2021

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

usaha-usaha untuk mencintai


Kalau aku care sama kamu,

aku akan memberikan waktuku

kapanpun dan dimanapun kamu butuh.

 

Kalau aku care dan respect,

aku bukan hanya akan memberikan waktuku

namun juga tenaga dan pikiranku.

 

Kalau aku mencintamu,

aku akan memberikan;

waktu

tenaga

pikiran

juga hatiku.

 

 

Semarang 24 April 2021


Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Friday, April 23, 2021

membantu seorang pembunuh mencapai orgasme


 

Benedict Adinda membunuh adik kandungnya, Benedict Maura, setelah mengetahui bahwa Maura adalah dalang dari kematian ibunya. Adinda menggorok leher Maura dengan pisau kater berkarat yang ia temukan di gudang rumah. Benedict Adinda merencanakan pembunuhan selama empat belas hari sebelum kematian Maura. Ia memilih tanggal 23 April sebagai hari kematian Maura karena tepat di hari itu Maura berulang tahun yang ke 25.

Benedict Adinda yang sehari-harinya hanya tidur dan mendekam di rumah mulai mengikuti aktivitas Maura mulai dari lari pagi tepat pukul enam hingga menonton series kesukaan Maura sebelum Maura pergi tidur. Adinda tidak perlu bekerja, ia adalah pewaris utama kekayaan keluarga Benedict yang menguasai 85% properti di kota ini. Konon keluarga Benedict juga menjual narkoba dan ganja pada orang-orang di pinggiran kota. Adinda mengetahuinya saat ia tidak sengaja mendengar percakapan ayahnya dengan seorang tamu dari jauh saat ia hendak pergi mandi dengan handuk merah muda di bahunya. Ia lalu mendengar percakapan itu hampir satu jam dan lupa bahwa awalnya ia hanya ingin pergi mandi.

Mengetahui fakta itu, Adinda lantas memborbardir ayahnya dengan banyak pertanyaan, Adinda tampak tenang, ia justru mulai membuka negosiasi, ia ingin keuntungan dari penjualan narkoba dan ganja masuk ke kantongnya. Ancaman Adinda bukan main-main, ia menginginkan bagi hasil 50%, ayahnya lantas menolak mentah-mentah, namun Adinda adalah perempuan yang kuat dan kokoh, ia tidak mudah ditaklukkan. Saat itu ia mengambil ponsel di saku celananya dan memasukan nomer polisi, ia menggertak ayahnya. Tentu ayahnya tetap tenang, ia tidak percaya apa yang akan terjadi selanjutnya. Merespon ayahnya yang tetap diam dan justru menantang, Adinda lalu benar-benar menelpon, belum sampai pada dering kedua ayahnya sigap meraih ponsel Adinda dan mematikan panggilan itu.

Hanya dalam lima menit, Adinda mampu menyelesaikan negosiasi yang membuatnya tidak perlu keluar rumah untuk bekerja. Ia memuaskan nafsu hedonnya dari uang hasil bagi rata bisnis haram itu, ia membeli semua keperluan mulai dari tas mahal yang hanya ia pakai setahun sekali, hingga sepatu motif macan yang bahkan tidak pernah ia pakai, hanya menjadi pajangan di rak-rak tinggi yang ada di kamarnya. Benedict Adinda hanya keluar rumah untuk belanja atau menyewa pekerja seks laki-laki untuk menuntaskan nafsu birahinya.

Iya, di kota ini apapun yang dibutuhkan ada, termasuk para pria yang mencari uang tambahan dari menjajakkan tubuhnya, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa semester akhir yang kalap karena menerima uang banyak dengan mudah sehingga meninggalkan kuliahnya. Adinda tidak berbeda dari perempuan kebanyakan, ia juga memiliki fantasi yang selama ini hanya tertanam di kepalanya, ia tahu tidak banyak tempat untuk perempuan bebas memuntahkan isi kepalanya tentang seks, seperti yang dilakukan para pria di setiap kolom komentar selebgram-selebgram seksi dengan payudara yang meronta dari balik dress ketat.

Adinda selalu mengikat partner seksnya, ia tidak hanya mengikat kedua tangan di ranjang, namun juga kedua kaki, membuatnya merasakan ilusi kekuasaan, menjadi penguasa di atas ranjang di malam yang tegang. Ia suka melihat prianya merengek dan memelas, itu meningkatkan gairahnya seribu kali lipat. Benedict Adinda tidak suka pada pria yang terlalu berisik saat ritual magis itu dilakukan, Adinda benci pria cerewet, ia hanya butuh pria untuk mendesah keras hingga tidak mampu menahan kenikmatan yang ia beri.

Biasanya kenikmatan itu hanya bertahan semalam, lalu Adinda berganti pria yang lain, sampai akhirnya ia bertemu seorang pria yang meremukkan hatinya sejak pertama kali ia melihatnya di apartemen miliknya di pusat kota. Adinda tidak pernah berhubungan badan selain di apartemennya, yang khusus ia sewa hanya untuk melakukan kenikmatan itu. Ia bertemu seorang pria yang membuatnya merasa bukan perempuan paling menggoda, pria itu bahkan tidak tampak tertarik pada pakaian seksi yang malam itu Adinda pakai. Ia melakukan berbagai cara, namun pria itu tetap tidak bergairah. Bahkan saat kuluman-kuluman membasahi seluruh tubuh pria berambut cepak dengan hidung mancung itu, Adinda mulai merasa hilang akal dan menyerah, pria itu hanya diam dengan tatapan kosong, tidak ada desahan yang menggema dan membentur dinding-dinding seperti biasanya.

Normalnya, Adinda tidak peduli pada nama-nama setiap pria yang ia sewa. Namun malam itu, pria di depannya menyebutkan nama, Adinda mengingat dengan jelas nama itu, Raja Santana. Adinda tanpa bertanya menyadari bahwa pria yang ia sewa malam itu adalah anak seorang pengusaha terkenal saingan bisnis ayahnya. Selain memiliki properti yang secara presentase tidak sebanyak Keluarga Benedict, namun Santana, ayahnya, memiliki properti di jantung kota, tempat-tempat yang tidak pernah tidur. Apartmen milik Adinda adalah salah satu properti milik keluarga Santana. Juga perusahaan lain dan industri ditribusi yang dimonopoli keluarga Santana.

Raja Santana tidak sedang mengalami hari yang berat, ia tidak sedang sedih, Adinda bertanya-tanya mengapa Raja Santana berada di apartemennya malam itu, ia juga tidak kekurangan uang sehingga harus melakukan pekerjaan semacam itu. Raja Santana lalu menyampaikan maksudnya setelah ia memakai kembali celana yang Adinda buka. Maria Benedict meninggal, katanya. Belum sempat benar-benar mencerna ucapan Raja, Adinda dilanda kebingungan akut, ada suara-suara bising yang keras terdengar di kepalanya. Jantungnya berdebar kencang sesaat Raja memegang lengan dan mengelus punggungnya. Adinda duduk lesu di ujung ranjang, lalu mulai menangis, dan Raja memeluknya.

Dibanding ayahnya, Adinda lebih dekat dengan ibunya. Karena sama-sama sering berada di rumah, membuatnya sering membuka percakapan, bicara dan bercerita apapun. Ibunya jenis ibu rumah tangga biasa yang dilarang suaminya bekerja, namun Maria Benedict adalah seorang pemberontak, ia tidak ingin dinikahi untuk mendekam di dalam rumah dan melayani kebutuhan suami. Maria Benedict lalu membuka sebuah salon yang dalam tiga bulan menjadi salon paling sering dikunjungi orang-orang di kota. Salon itu memasar golongan menengah ke atas, salon itu berada di lantai atas sebuah mall, dan dari situ kita bisa melihat seluruh pemandangan kota 360 derajat. Salon itu ia kelola sendiri, dibantu Adinda yang lebih sering mengurus keuangan, karena pekerjaan itu bisa ia bawa ke rumah.

Maria Benedict tewas di salon miliknya, Raja Santana berada di sana menemani ibunya menata rambut untuk pergi kondangan. Kegaduhan itu terjadi saat Raja Santana yang kuliah fashion designer dikagetkan dengan ledakan pistol pertama yang ditembakkan ke atas saat ia sedang membaca majalah fashion kenamaan ibu kota. Seluruh pengunjung reflek merunduk bersamaan, seorang pria dengan tattoo gambar spongebob di lengan kiri menarik rambut Maria Benedict dan menyeretnya keluar dari ruangannya. Pria itu menyuruh Maria Benedict duduk bersimpuh di lantai. Raja melihat kejadian itu dengan sangat jelas, tampak raut ketakutan muncul di wajah Maria Benedict.

Lalu seorang perempuan muncul dengan hodie hitam yang menutupi kepalanya, ia memegang revolver kaliber 22 di tangan kananya, moncong revolver itu diarahkan tepat ke kepala Maria. Perempuan itu membuka hodienya, dan Raja Santana mengenali seketika, Maura Benedict membunuh ibunya sendiri, ia memukul kepala Maria dengan gagang revolver, menjambak rambutnya dan mengeluarkan pisau kater dari saku hodie. Dari belakang Maura menggorok leher Maria tanpa ampun, gorokkan itu tidak mulus karena karat yang mulai muncul pada pisau, sempat tertahan beberapa kali, namun akhirnya Maura berhasil menuntaskan hingga hampir setengah bagian leher.

Maura dan komplotannya pergi setelah menembakkan beberapa peluru ke atap-atap. Maura sempat melihat Raja Santana beberapa saat. Maura sama seperti orang-orang di kota yang mengetahui Raja Santana hanya dari namanya saja. Raja Santana tidak pernah sama sekali mengenalkan diri ke publik dan menunjukkan wajahnya. Tampaknya keluarga Santana mengerti bahwa tidak dikenali adalah pilihan aman untuk bertahan hidup di antara kehidupan bisnis yang saling sikut bahkan saling bertukar nyawa.

Malam yang panjang untuk mendengar fakta kematian ibunya, Benedict Adinda lantas pulang tanpa membalas Raja. Seminggu berkabung Adinda masih belum bertemu adiknya, Maura. Ayahnya terlihat normal, tampak tidak merasa kehilangan, dan Adinda membenci realita itu. Hari kedelapan, Adinda menghubungi mucikari yang biasa menyediakan pria-pria pemuas nafsu untuknya. Adinda ingin bertemu orang terakhir yang ia pesan, ia tidak menyebut nama Raja. Muncikari itu menyanggupi.

Kamis malam, Raja dengan kaos putih longgar dan celana bahan berwarna hitam muncul di apartemen Adinda.

“Aku hanya ingin ditemani,” ucap Adinda, menyesap rokok kretek di tangan kananya. Raja tidak menjawab, ia duduk di sudut ranjang, tidak jauh dari tempat Adinda duduk.

“Bagaimana bisa kau mengetahui aktivitasku di sini?” tanya Adinda setelah mengepulkan asap rokok dari mulutnya.

“Well, kau tidak pernah menemui muncikarimu,” Adinda terdiam, ia melihat Raja Santana, ada keinginan untuk mematikan rokok, namun Adinda tidak ingin menunjukkan respon kagetnya. Ia lalu kembali menyesap rokoknya dalam-dalam.

“Kau harus balas dendam,” lanjut Raja Santana setelah terdiam beberapa saat.

“Sedang dipikirkan.”

“Maura membunuh lebih sadis dari banyak pembunuhan yang pernah kulihat, adikmu memegang revolver, tapi memilih pisau kater untuk menggorok leher ibumu. Seolah itu pertunjukkan kolosal.”

“Aku sedang merencanakan pembunuhan, aku harus membunuhnya dua minggu lagi, dan kau harus membantuku.”

“Membunuh bukan pekerjaanku.”

“Tapi kau harus membantuku, kau yang memberitahuku pertama kali.”

“Kalau kau menyuruhku menyediakan pria-pria, itu bisa kulakukan. Pekerjaan mudah.”

“Kau harus membantuku, atau semua orang akan mengenalimu,” Adinda mengarahkan ponsel pada Raja, lalu memotretnya. Raut muka Raja menjadi tegang, tidak adalagi ketenangan di wajahnya. Adinda menyesap lagi rokoknya, sesapan terakhir dan ia mematikan rokok itu pada dasar asbak. Ia meminum satu gelas air mineral hingga habis tidak tersisa.

Mata Raja awas mengikuti pergerakan Adinda, ia melihat lekuk tubuh Adinda pada balutan blus putih dan rok span hitam di atas lutut, Adinda berdiri di depan Raja, memegang kepalanya, mejambak rambut lalu membenamkan kepala Raja pada payudaranya.

“Sebelum membunuh, mari kita nikmati dulu malam ini, Raja Santana,” ucap Adinda di antara desahan dan sentuhan juga gigitan di putingnya. Malam baru saja dimulai, dan Raja tahu ia tidak akan berdaya, dan ia membenci itu.



Semarang, 23 April 2021

 

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

Wednesday, April 21, 2021

waktu yang tepat untuk patah hati


 

Pagi baru saja singgah malu-malu di jendela rumah Dini, persis seperti kura-kura yang menghindari mangsanya. Dini bangun dan membuka tirai setelah tidur malam yang panjang, ia menyipitkan matanya saat sinar matahari lembut menyentuh wajahnya. Hari biasa lainnya, gumam Dini dalam hati. Tidak ada yang menarik, selain suara lagu dangdut yang diputar keras-keras oleh tetangga samping rumah. 24 Jam seolah dangdut adalah tiket VIP menuju surga. Dini kehabisan kata untuk mengumpat atau sekadar menegur bahwa suara lagu itu sudah melebihi terompet akhir zaman, terlebih Pak Samsul yang giginya hampir habis itu selalu memutar satu album dangdut yang sama.

Dini menuju kamar mandi, mengambil handuk merah muda yang dibelinya dari toko peralatan rumah tangga tidak jauh dari rumahnya, toko itu dibangun di atas lahan sengketa yang diperebutkan oleh mantan kepala desa dan sebuah perusahaan IT dari Jakarta. Baru dua bulan toko itu berdiri setelah Pak Bowo, mantan kepala desa memenangkan kasus sengketa itu di pengadilan. Warga menduga lahan itu bagian dari korupsi aparat desa saat Pak Bowo menjabat.

Handuk itu terbuat dari katun premium yang langsung diimport dari India, negara penghasil katun nomor satu di dunia. India juga salah satu tempat yang ingin Dini kunjungi, bukan karena keindahan Taj Mahal, atau metropolitannya New Delhi. Dini kegilaan dengan India setelah ia menonton Slumdog Millionaire. Film itu banyak mengubahnya, Dini sempat mendaftar untuk mengikuti kuis Who Wants To Be a Millionaire namun selalu gagal, meski ia sudah mencobanya 42 kali.

Dini memiliki selusin handuk katun dari India di lemarinya, secara berkala ia mengganti handuk itu dua hari sekali, warna merah muda dipakai Dini setiap weekend, ia percaya merah muda adalah mood yang baik, apalagi hari ini ia akan pergi bersama seorang pria yang ia temui dari aplikasi pencarian jodoh. Sudah seminggu Dini saling bertukar pesan, saling menanyai kabar, saling mengirimkan foto dan pesan-pesan menggoda. Dilihat dari fotonya, pria itu punya jenggot rapi yang baru saja dicukur, alis tebal, juga rambut hitam lebat dan mata hitam bercahaya mirip Dev Patel, aktor yang memerankan Jamal Malik di film Slumdog Millionaire. Saat itu Dini tidak berpikir dua kali, ia langsung menyukainya di detik pertama.

Tidak seperti biasanya, hari ini Dini melakukan hal-hal yang tidak biasa ia lakukan saat mandi. Ia menggunakan dua jenis sabun, pertama sabun batang aroma lavender kedua sabun cair aroma Lily, ia juga menggunakan dua jenis pasta gigi yang berbeda, pasta gigi berbahan kimia dan organik yang juga ia beli di toko milik Pak Bowo. Tidak hanya itu, Dini bershampoo juga dengan dua jenis shampoo yang berbeda, pertama ia menggunakannya di pembukaan ritual mandinya sebelum sabun batang menempel di tubuhnya, yang kedua ia gunakan sebagai hidangan penutup mandi paginya. Ia menghabiskan dua jam di dalam kamar mandi, dan keluar dengan senyum lebar, meski moodnya sedikit berantakan sebab lagu dangdut dari Pak Samsul masih terdengar kencang.

Tiga tahun lalu Dini menolak menggunakan aplikasi pencarian jodoh, karena baginya itu seperti menyerah dan mengakui bahwa dirinya tidak laku dan tidak ahli dalam menggaet hati para Pria. Di tongkrongan ia selalu meledek teman-temannya yang ia tahu memakai aplikasi itu, atau yang pergi kencan dan menemukan pasangan dari aplikasi hina itu. Ia bahkan menjauh dari orang-orang yang menggunakan aplikasi serupa yang kini ia pakai. Namun tiga tahun rasanya cukup cepat untuk mengubah laku manusia.

Dini menjadi adiktif, setelah seorang teman perempuan yang menurutnya tidak lebih cantik dari dirinya dinikahi seorang pria tampan kaya yang ditemui dari aplikasi itu. Dini bahkan tidak ingin menyebut nama aplikasi itu, ia menolak bahwa tinder telah banyak mewujudkan mimpi banyak perempuan untuk memiliki pasangan yang mereka idam-idamkan.

Dini membubuhkan segala jenis make up untuk mempercantik dirinya setelah ia selesai memilih baju apa yang akan ia pakai. Setengah jam berada di depan cermin untuk mencocokan pakaian mana yang paling pas ia pakai untuk kencan pertama, ia memilih dress merah gelap tanpa lengan yang menonjolkan kedua lengannya yang mulus tanpa cacat. Ia membubuhi bibirnya dengan gincu berwarna serupa lalu beberapa kali mencecap untuk merapikan gincu di bibirnya. Hampir tiga jam waktu yang diperlukan Dini untuk merias diri. Ia kini tampak seperti Anne Hathaway dalam film The Intern.

Pukul sembilan lebih tiga puluh menit, Dini menunggu dengan sabar pria yang akan menjemputnya. Keduanya masih saling bertukar emotikon cium dan peluk, seolah tidak ada waktu jeda bagi mereka untuk saling menggoda. Tentu masih dengan satu album dangdut populer yang diputar keras-keras seperti menjadi alarm untuk membangungkan seluruh warga kampung.

Dini sama sekali tidak gugup, ia tahu bagaimana menaklukan pria, bahkan ia selalu membagikan cara itu kepada semua teman perempuannya yang masih tidak memiliki pasangan, meski Dini juga belum memiliki kekasih karena ekspektasinya selalu tidak terpenuhi oleh setiap pria yang ia temui di tinder. Dini menulis pada sebuah caption di second account instagramnya tentang bagaimana mendapatkan hati seorang pria idaman. Ia menulis itu di second accountnya bukan hanya karena lebih privat, tapi juga ia menjaga image, ia pikir itu kenapa banyak perempuan punya second account, untuk lebih bebas memosting apa yang ia ingin tanpa filter, karena di negara ini menjadi perempuan bukan hanya pekerjaan yang sulit, namun juga membutuhkan mental kuat yang seringkali harus siap menerima komentar-komentar tidak mengenakan.

Lima menit scrolling Instagram, Dini dikagetkan oleh Honda Civic hitam yang pelan-pelan terparkir di depan rumahnya, beberapa tetangga termasuk Pak Samsul bahkan sampai penasaran siapa yang mengendarai mobil itu. Beberapa detik kemudian nama Rizal Syarif muncul di notifikasi ponselnya, “aku di depan,” Dini lalu bergegas keluar rumah, menutup pintu, dan merapikan dressnya, seperti seorang yang mengusir debu yang menempel.

“Hey,” Rizal Syarif menyapa. Dini membalas sapaan itu dengan memeluk Rizal Syarif yang membuatnya sedikit gagap karena tidak menduga pelukan itu.

“Hallo,” Dini melemparkan senyum, seluruh jiwa dan pikirannya pelan-pelan ia berikan pada pria dengan jam rolex keluaran terbaru yang tampak berkilau. Rizal Syarif berpakaian rapi dengan kemeja hitam dan celana chinos cokelat, juga Adidas Yeezy warna hitam. Hanya rambutnya saja yang tampak tidak rapi, ia benar-benar mirip Dev Patel dalam series Modern Love keluaran Amazon Prime.

Keduanya lalu meninggalkan jalanan rumah Dini, menyisakan Pak Samsul yang masih terpana dengan Honda Civic kinclong yang baru saja ia lihat. Sesaat lagu dangdut favoritnya tidak lagi terdengar di telinganya.

Persis seperti situasi canggung pada umumnya, Dini dan Rizal Syarif masih terdiam setelah sepuluh menit keduanya meninggalkan rumah Dini. Masing-masing menunggu dan berharap bukan dirinya yang membuka obrolan. Hanya terdengar suara-suara Rizal Syarif menelan ludah, atau Dini yang pura-pura batuk seolah kerongkongannya gatal.

Lagu Ordinary People milik John Legend terdengar di radio, dan secara bersama keduanya menyanyikan lirik pertama setelah intro selesai,

“Suka lagu ini juga?” tanya Dini, meruntuhkan dinding gengsinya untuk bertanya.

“Lumayan, sering dengerin juga. Kamu?” Rizal Syarif tampak tenang, ia benar-benar idaman yang perempuan suka, tipikal misterius dari pria.

“Suka juga,” Dini sengaja tidak melanjutkan kalimatnya, ia tahu ini bagian dari cara menaklukan hati pria yang ia yakini, rules nomer satu adalah menjadi misterius ketika seorang pria terlihat misterius. Karena banyak pria yang pura-pura menjadi misterius hanya karena ingin memberikan kesan pertama yang mengenang.

Obrolan itu lalu berlanjut saat Rizal Syarif menanyakan lagu dangdut yang ia dengar tadi, Dini menjelaskan dengan sukacita, tubuhnya menghadap Rizal Syarif, menunjukkan ketertarikan yang lebih. Rules nomer dua adalah berikan tanda atau kode supaya para pria dapat dengan mudah mengenali situasi dan perasaan apa yang seorang perempuan inginkan. Tentu bukan karena Pak Samsul ia menjadi girang menjelaskan, namun karena Rizal Syarif yang sedari tadi duduk di kursi kemudi membuat hatinya bergetar kencang.

Dini menyentuh lembut lengan Rizal Syarif, entah karena alasan apa, Dini melakukan itu sebagai bentuk aktifitas pada rules nomer ketiga yang ia percayai, yaitu afeksi. Setiap pria menyukai sentuhan, Dini meyakini itu, dan tiga cara itu selalu berhasil membuat pria-pria yang pernah ia temui takluk. Cara ketiga bahkan bisa langsung memperlihatkan bagaimana sifat pria.

Rizal Syarif tiba-tiba berbelok masuk ke tol dalam kota, Dini bertanya dan Rizal Syarif tidak benar-benar menjawab pertanyaannya. Dini penasaran kejutan apa yang akan dibuat Rizal Syarif, ini adalah bagian yang Dini sukai, menjadi penasaran karena Dini bermain-main pada ekspektasi, ia menyukai para pria yang berhasil mematahkan tebakan atau ekspektasinya.

Lima belas menit berada di jalan tol dalam kota, Rizal Syarif keluar menuju ke pinggiran kota, Dini mulai familiar dengan jalanan yang dilalui, jalanan menuju sebuah resort terkenal yang menyuguhkan pemandangan indah. Dini tidak menduga Rizal Syarif akan membawanya ke tempat itu, ia memakirkan mobilnya di depan sebuah villa megah dengan kolam renang besar yang terlihat dari dalam mobil. Dini melihat Rizal Syarif yang tampak tenang melepas sabuk pengamannya.

“Yuk,” ucap Rizal Syarif menatap Dini.

“Ha? Mau ngapain?” tanya Dini, raut mukanya berubah, ia bingung.

“Nginep, sama aku,” Rizal Syarif mencoba memegang paha Dini, namun Dini menghindar. Dini menyandarkan tubuhnya pada kursi, mengambil nafas panjang, membuangnya pelan-pelan, ada banyak sumpah serapah yang tertanam di kepalanya dan siap keluar membabi buta. Kini, raut muka Rizal Syarif berubah, tidak lagi misterius, tidak lagi menyenangkan, bagi Dini lebih seperti pria-pria sange yang sebelumnya selalu ia temui di tinder.

“Anjing, gila lo ya,” Dini berusaha membuka pintu, ia ingin keluar, namun pintu masih terkunci, Rizal Syarif mendekat, berusaha meraih tubuh dan rambut dini.

“Ayolah, gak usah munafik,” Rizal Syarif meraih tangan Dini cepat mengarahkannya pada penis yang mulai tegang, Dini berusaha menarik, semakin Dini menolak Rizal Syarif makin membabi buta. Dini melempar pandangan keluar, ia teriak sekuat tenaga, Rizal Syarif membenturkan kepala Dini pada kaca mobil, membuat Dini terdiam menahan sakit.

“Oke, kalo gak mau nginep,” Dini menoleh melihat Rizal Syarif sudah menurunkan celananya, dan penis yang tegang itu berdiri, Dini menatap Rizal Syarif, melotot, ada tangis yang hampir pecah. Rizal Syarif menyeringai, berusaha kembali meraih tangan Dini. Dengan kekuatan tiga kali lipat, Rizal Syarif berhasil mendaratkan tangan Dini pada penisnya, tangan Dini tidak bergerak, Rizal Syarif mencengkeram kuat tangan Dini berusaha menggerakkannya naik turun, Dini terus menolak dan berusaha manarik tangannya.

Dini mulai menangis, tubuhnya seolah kehilangan kekuatan, ia melemah, Rizal Syarif masih berusaha memenuhi nafsu birahinya dengan tangan Dini yang masih ia cengkeram. Tangis Dini pecah, ia berusaha dengan sisa tenanga menarik tangannya. Melihat Dini melempar muka ke arah luar, dan mendengar tangis yang mulai menganggunya, Rizal Syarif melepaskan cengkeramannya, ia berusaha menenangkan Dini, namun Dini terus menghindar.

Rizal Syarif menunggu Dini untuk berhenti menangis, ia masih berusaha mendapatkan yang ia mau, namun tangis Dini tak kunjung berhenti, gairahnya hilang berubah jadi emosi yang membuncah di kepala. Rizal Syarif menjambak rambut Dini dan membenturkannya sekali lagi ke kaca mobil. Ia menyalakan mobilnya, mengambil arah jalan pulang.

Dini buru-buru turun saat mobil Rizal Syarif terparkir di depan rumahnya, Pak Samsul yang masih menyetel musik dangdut keras-keras melihat Dini yang tertunduk menuju rumahnya. Rizal Syarif lalu bergegas memacu mobilnya dengan kecepatan kencang membuat Pak Samsul berteriak menyuruhnya pelan-pelan.

Dini langsung menuju kamarnya, menutup pintu, satu hari lagi ia habiskan dengan patah hati. Hal-hal yang semakin membuatnya mengerti, rules nomer empat adalah segalanya meski ia selalu berusaha positif thinking. Rules untuk selalu curiga pada setiap pria, ia terlalu naif untuk percaya bahwa setiap pria itu berbeda, ia tidak ingin mengecilkan para pria baik yang keberadaanya tertutup oleh kumpulan pria brengsek yang seringkali eksis dan lebih mudah ia temukan. Jika ada satu keahlian yang ingin ia pelajari, Dini ingin memiliki kemampuan membedakan mana pria baik dan brengsek hanya dari sekali tatap.

Para pria brengsek itu tidak pernah memahami satu hal yang selalu dirasakan setiap perempuan di dunia, bahwa para perempuan merasakan patah hati seribu kali lebih dahsyat daripada yang dialami oleh para pria.



Semarang, 22 April 2021

*cerita ini didasari pada kejadian nyata

kunjungi https://bullyid.org/revenge-porn-help-centre/ jika ada orang yang mengancam akan menyebarkan foto/video pribadimu.

kunjungi https://safenet.or.id jika kamu pernah mengalami tindakan kekerasan seksual

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.