Wednesday, July 15, 2015

Review Film: Mencari Hilal


Mencari Hilal: Film yang membuat saya penasaran sejak mengetahui judulnya. Apalagi film ini di Sutradari oleh Ismail Basbeth yang saya kenal betul tipe-tipe film-film pendek yang pernah dia buat. Baru siang tadi saya pergi ke bioskop untuk melihat film ini. Bioskop ramai, tapi tidak untuk film Mencari Hilal yang hanya ditonton oleh tidak lebih dari lima orang. Sayang sekali, padahal film ini adalah film yang bukan sekedar bagus tapi juga indah. Sebuah film perjalanan hati dan jiwa dari seorang bapak yang memilih berdagang sebagai sarana ibadah dengan bukti dia tidak ridho ketika seorang pembeli ingin membeli beras 50kg yang bahkan bila perlu si pembeli menaikkan harga beras tersebut. Pak Mahmud (Deddy Sutomo) menolaknya dengan alasan dia bukan sekedar berdagang melainkan ibadah.

Film sederhana dengan keindahan yang juga sederhana. Ini yang susah kebanyakan film Indonesia terlalu muluk-muluk dengan teknik dan aktor yang ganteng dan cantik sebagai pemanis, hingga mereka lupa bagaimana membangun script yang membuat penontonnya terpuaskan. Saya seperti membaca sebuah novel mega best seller Internasional ketika melihat film Mencari Hilal. Film Indonesia rasa Hollywood bahkan lebih indah dan lebih bagus dari Hollywood.

Tidak banyak yang bisa saya kritisi di film Mencari Hilal, karena film ini minim kesalahah dan minim pertanyaan yang menggantung dan tak terjawab, Film kerja kolektif terbukti dari banyaknya penulis skenario, rumah produksi bahkan produser. Film ini pun akan tetap indah sekalipun hanya Heli (Oka Antara) dan Pak Mahmud saja yang menjadi pemain filmnya. Semua akting pemain dalam film ini tak ada minusnya kecuali para figuran ketika diskusi antara warga desa, Mr. Daniel dan calon bupati yang gagal terjadi di sebuah gubuk. Sisanya oke, menarik saya menikmati alur dengan sangat nyaman dan bahagia.

Film religi terbaik yang pernah saya tonton dalam sejarah film di Indonesia, film dengan suasana puasa tapi tak pernah melihatkan adegan makan sahur ataupun berbuka, ini Uniknya... Film yang saya yakin tidak sengaja membuat para penontonnya terharu ataupun menangis. Film ini rapi dalam menyajikan maksud dan arti dalam setiap adegan ataupun percakapan antara aktor. Saya terbawa dengan suasana yang diciptakan dalam setiap adegan. Mulai dari ketika Heli menasehati si calon bupati gagal bahwa: Perjuangan bukan untuk orang-orang yang takut rugi. Sehingga si calon bupati emosi dan mengusir mereka berdua. Hingga ketika Heli menceramahi Bapaknya sendiri pada satu adegan ketika mereka berdua sampai di desa Samar. Ini adegan yang paling saya suka dalam film ini. Kenapa tuhan menciptakan beda, bukannya sama. Apa tuhan itu iseng. Begitu kiranya kalimat yang dikatakan Heli pada pak Mahmud.

Pemikiran dan kegelisahan seorang Ismail Basbeth terbayarkan dalam film ini. Terbukti ketika kegelisahan Heli yang kecewa dengan provider yang iklannya kencang tapi servicenya mengecewakan dalam sebuah adegan di Masjid dan soal aktivis yang ngebet pergi keluar negeri bukanya mengurus negaranya sendiri., Pemikiran mengenai tuhan, agama, dan, aktivis yang ngebet pergi keluar negeri bukanya mengurus negaranya sendiri. Benar-benar terbayarkan dalam debut pertama Ismail Basbeth menyutradarai film panjang (bioskop) pertamanya. Film dengan unsur agama tapi tidak mencederai agama manapun, membuktikan bahwa kerukunan beragama itu sangat mungkin terjadi. Ismail Basbeth menyebarkan pesan perdamaian dengan cara yang indah lewat film Mencari Hilal, seni peran yang indah, artistik, musik dan Sinematrografi yang indah juga soundtrack dari Sabrang Damar Panuluh di akhir film yang menghentak halus membuat telinga jadi ikut terpuaskan ketika menonton film ini.

Dengan ending yang dalam bahasa saya. Saya sebut ini ending "asem tenan" karena ternyata yang dimaksud Mencari Hilal dalam film ini bukan semata mencari Hilal untuk menentukan bulan syawal. Melainkan mencari Heli yang punya nama asli Hilal Hanafi Mahmud.. Ketika adegan Heli membuka pasportnya dan terlihat nama itu. Saya tersentak melongo, ini benar-benar film yang membuat saya habis berkata-kata di endingnya, hanya bisa mengatakan "asem tenan".

Saya sesumbar bahwa film Mencari Hilal akan menjadi kuda hitam yang berkeliling di festival-festival film di Indonesia atapun luar negeri dan akan banyak mendapatkan penghargaan seperti untuk musik, Sinematografi dan Akting dari Oka Antara dan Deddy Sutomo, juga terutama Ismail Basbeth sebagai Sutradara. saya memberikan nilai 9 dari 10 untuk film Mencari Hilal. 

Maju terus perfilman Indonesia. #BanggaFilmIndonesia

Terimakasih, Salam Sinema..
Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

2 comments:

  1. Film yang tidak hanya menghibur ya.. Tapi ada sesuatu yang bisa di petik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya setuju, ini film sederhana tapi script dan keindahannya luar biasa

      Delete

Ayo Beri Komentar