Friday, August 21, 2015

Elina & The President (Episode 4)


“Sepuluh menit lagi, Presiden Irak akan sampai pak. Mohon Pak Presiden bisa mempersiapkan diri untuk kedatangannya” Ucap Elina. Kedatangan Presiden Irak tidak dikawal oleh tim pengawal Presiden seperti kebanyakan tamu kenegaraan yang lain. Persetujuan antara Pak Presiden dan Presiden Irak untuk tidak dikawal, untuk menghindari pemberitaan dari media. Belum diketahu jelas apa maksud kedatangan Presiden Irak. Mungkin hanya untuk bersilaturahmi.

Kurang dari lima menit Pak Presiden sudah berganti setelan jas hitam dengan dasi merah gelap. Memang tidak butuh waktu lama untuk Presiden berganti pakaian. Tim wadrobe kepresidenan sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Peci hitam dengan lambang negara di sisi kanannya melengkapi setelan jas yang nampak sedikit kebesaran di tubuh Pak Presiden. Mungkin karena Pak Presiden kurus. Sepatu hitam kempling, hampir bisa digunakan untuk berkaca. Lencana Presiden di telinga Jas dan sapu tangan yang berbentuk segitiga menghiasi kantung jas Presiden. “Lima Menit lagi untuk kedatangan Presiden Irak” Ucap Elina.

“Semua bersiap, Presiden Irak memasuki gerbang Istana. Standby” Seru Elina kepada pengawal lain melalui handie talkie. “Mari Pak Presiden” Ucap, Elina dengan tangan yang mempersilahkan Pak Presiden. Standard protokoler. Membawa Presiden menuju pintu utama untuk menyambut tamu kenegaraan. Elina berdiri di belakang Presiden dan Istri, juga menteri dalam negeri. Mobil yang menjemput Presiden Irak memasuki halaman lobby istana, hingga benar-benar berhenti, salah satu pengawal membukakan pintu. Pak Presiden menyambutnya dengan cipika-cipiki, formalitas yang sebenarnya tak perlu dilakukan oleh Presiden, terlebih Presiden berjenis kelamin laki-laki. Elina melihatnya risih.


Bersambung
Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment

Ayo Beri Komentar