Thursday, September 8, 2016

SENJA JANGAN MARAH


Senyum yang mengobati rindu,
saat senja tertutup awan kelabu
Kini telah hilang berlalu

Selepas senja,
aku selalu bisa melihat wajahmu
di buku-buku yang ku baca

Melihatmu menjelma senja
yang terbit di setiap halamannya

Saat sore tiba,
aku melihat senja dari balik dinding yang kau bangun
Melihatmu tenggelam bersamanya

Memberi batas,
memisahkan cerita
yang telah lama kita tulis bersama

Percuma aku memanjat pergi,
jika kakiku terus kau tarik dari bawah

Selepas senja aku bertanya,
apakah akan berhenti
jika penantianku ditumbuhi sepi

Senja sore itu membuatku rindu
bibir yang pernah melumatku

Aku tak pernah ingin pergi
apalagi menjadi orang asing

Kau perempuanku
yang lahir dari sajak pengganti rindu

Masih adakah kamu
yang tersenyum di senjaku sore itu?

Untuk kali pertama
Aku benci senja


Semarang, 10 Juli 2016


Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment

Ayo Beri Komentar