Thursday, March 8, 2018

Bahas #SekalaNiskala



Sekala Niskala, sangat kontemplatif ia hadir seperti sebuah corong yang dilihat oleh satu mata seorang manusia. Membicarakan bagaimana kematian adalah konsep terbalik dari kehidupan. Dengan tokoh Tantri sebagai yang dimaksud terlihat dan tokoh Tantra sebagai yang dimaksud tak terlihat. Keduanya berangsur mereduksi ingatan tentang bagaimana siklus kelahiran dan kematian menyetubuhi setiap manusia.

Ini adalah film dengan level sinema yang berbeda dari film Indonesia sebelumnya, ia murni menjual perspektif gambar dan cara sutradara bercerita. Ia menjadikan cerita justru sebagai narasi kedua sebagai sesuatu yang hendak disampaikan. Sekala Niskala murni menjadikan gambar sebagai media bercerita, tanpa perlu banyak dialog untuk mengisi gambar.

Ini adalah tentang bagaimana seorang manusia ditinggal dan meninggalkan, tentang bagaimana kita menerjemahkan nasib masing-masing. Hal-hal semiotik dalam narasi gambar (seperti telur rebus tanpa kuning telur) selalu disajikan dengan sederhana tapi sarat makna yang begitu dalam. Tantri adalah tokoh ganda ia menjadi kuat ketika menjelma menjadi sesuatu yang lain; ayam dan monyet.

Sekala Niskala adalah pertunjukkan semiotik sepanjang film, ia menggambarkan siklus kelahiran dan kematian dalam keadaan terbalik. Juga dalam pendekatan gambar Kamila Andini menunjukkan kelembutan seorang wanita, ia mampu menarasikan gambar dengan sudut dan perspektif kamera yang bukan hanya sederhana tapi selalu mampu mengubah tempat-tempat yang sebetulnya biasa menjadi sangat filmis.

Film ini adalah gambaran imajinasi seorang Tantri, bagaimana ia tidak ingin kehilangan Tantra, adik kembar yang sangat ia sayangi. Sangat minim dialog, karena kembali lagi film ini mengandalkan simbol-simbol yang masuk dalam satu frame utuh. Saat Tantra dan Tantri makan telor ceplok berdua. Tantri membaginya menjadi dua, ia dengan telor putih dan Tantra dengan kuning telor. Simbolisme bahwa mereka memang berdua tapi sebtulnya mereka satu jiwa.

Dalam adegan pembukanya Tantri meremas satu telor hingga pecah saat ia melihat Tantra pertama kali masuk rumah sakit. Lalu kamera menyorot isi telor yang keluar dari tempatnya, lalu jatuh dan membasahi lantai kamar rumah sakit, kuning telor itu menggambarkan Tantra yang hilang dari tubuh Tantri yang dalam hal ini sebagai kulit telor. Atau saat Tantri memakan telor rebus lalu ia mencari-cari di mana kuning telor yang biasanya ada, Kamila mencoba memberitahu melalui simbol itu bahwa Tantri merasa kehilangan.

Meskipun kita tidak ditunjukkan secara pasti kapan Tantra meninggal dan bagaimana ia bisa meninggal. Bagi saya setelah adegan pembuka Sekala Niskala, Tantra sudah berada dalam dunia yang berbeda dengan Tantri, yang sangat imajinatif; saat ia menyanyi di jendela bersama Tantra sembari melihat rembulan, lalu ada yang mengetuk pintu. Seketika kamera menyorot Tantra yang menghilang dari gambar. Lalu kita sebagai penonton diberikan dua pertanyaan. Siapa yang mengetuk dan kenapa Tantra tiba-tiba hilang. Jelas itu imajinasi Tantri dan seseorang yang mengetuk pintu itu adalah Tantra.

Aksi teaterikal dalam film lewat kumpulan anak yang memakai singlet putih berguling ke sana- kemari sebagai gambaran ruang kematian, saat pertama kali Tantri melihatnya di dekat rumah ketika ia keluar malam. Lalu ditegaskan kembali saat anak-anak itu ada di kamar rumah sakit tempat Tantra dirawat, kemudian ketika Tantra berbaris di antara anak-anak itu dengan kostum ayam setelah ia dan Tantri “bertarung” di atas ranjang rumah sakit.

Banyak gambar-gambar cantik, terutama saat komposisi gambar menunjukkan keberadaan Tantri, bulan dan malam hari. Cahaya rembulan digunakan sebagai murni tata lampu tanpa tambahan cahaya buatan, menjadikan Sekala Niskala intim sekaligus indah. Ditambah dengan gubahan musik etnik, menambah keterikatan emosional antara, gambar dan musik. Meski ada satu adegan di mana bulan tampak bukan bulan asli, tapi tetap saja tidak kentara—karena kita fokus pada Tantri yang menari.

Sekala Niskala tidak terlalu banyak menggunakan scene cut to cut, karena banyak dari pengambilan gambarnya dilakukan secara long shot yang membuat kita sebagai penonton mampu menikmatinya tanpa perlu melihat dari sudut yang berbeda namun tetap punya kedalaman gambar. Juga gambar itu menjadi kuat karena akting yang apik dari setiap aktornya. Sekala Neskala adalah film yang personal bagi saya. Pertama karena saya sendiri adalah anak kembar, kedua kembaran saya juga seorang perempuan. Seperti Tantra dan Tantri.

#SekalaNiskala
#BanggaFilmIndonesia




Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

1 comment:

  1. Prediksi Togel Sgp Mbah Bonar 16 Februari 2020 <a href="https://indextogel.org/prediksi-togel/prediksi-togel-sgp-mbah-bonar-16-februari-2020/ > Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu hari ini </a> Gabung sekarang dan Dapatkan Potongan Setiap Hari !!!

    ReplyDelete

Ayo Beri Komentar