Sunday, November 8, 2015

Antares


Antares. Malam ini aku masih menatapmu. Sebagian dari mereka tidak mengenalmu. Tapi, tidak denganku, aku kenal betul bintang apa yang ada di jantung scorpius. Alpha Scorpii, terlihat besar, merah. Mereka tidak tahu bahwa sebenarnya kamu lebih dingin dari matahari, aku tahu kamu yang paling menonjol di konstelasi scorpius.

Antares, tuntun aku ke cahaya yang membuatnya kembali lagi seperti dulu. Aku tahu kamu ada diantara Aldebaran, Spica, dan Regulus, sebagai bintang paling terang di dekat ekliptika. Tapi, apa pentingnya itu jika kamu masih belum bisa membuatnya kembali lagi di dekatku.

Tidak akan ada yang peduli dengan pengakuan bintang paling terang ke enambelas yang tersemat di tubuhmu. Juga tidak akan ada yang peduli bahwa abjad ke enambelas adalah P. Mereka tidak membutuhkan itu semua, bahkan mereka tidak tahu bahwa kamu lebih besar dari matahari.

Ya, mereka tidak tahu, mereka tidak peduli bahwa Antares adalah bintang sesungguhnya. Bintang paling terang dari segala bintang yang pernah ku miliki, bintang alpha. Pemimpin sesungguhnya dari bintang-bintang yang ada, bintang yang pernah ku miliki. Antares mulai dilupakan, aku mulai ditinggalkan, butuh perjuangan keluar dari keadaan ini. Terlupakan adalah hal yang paling ambigu. Berharap untuk diingat lagi juga akan jadi aneh. Bukankah kita tidak boleh memaksa orang lain untuk menjadi sesuai dengan keinginan kita?

Antares, apakah kamu mendengarku? Apakah kamu membaca ini? Antares? Antares!! Bawa aku bersamamu, aku tidak bisa lagi memanjat dinding yang terbentang jauh dan tinggi yang kamu bangun untuk menyekat ruang di antara kita. Aku seperti layangan yang terombang-ambing di tengah badai. Tidak tahu arah, berantakan. Semua jadi tidak terselesaikan dengan baik.

Antares, apa lagi yang ingin kamu lakukan padaku, dari semua perlakuanmu terhadapku, kamu selalu berhasil membuatku menjadi berkeping-keping. Patah, hancur, lenyap. Masih adakah sedikit rasamu untukku?

Menjauhkan raga dan jiwamu dariku justru akan membuatku semakin menginginkanmu. Tidakkah kau ingat dengan semua janji-janji yang terlampau kau sebutkan, mimpi-mimpi yang terlanjur kau katakan padaku. Aku tahu, aku mengingatnya. Aku tidak ingin kisahku menjadi roman yang berujung tragis. Aku ingin keadaan ini tanpa ujung, tanpa akhir. Karena cintaku adalah lingkaran yang tak berujung terus bergerak dan terus bertemu. Meskipun kamu tidak pernah ada di dalam lingkaranku. Tapi, kamu berhasil membawaku ke lingkaranmu. Dan itu menyakitkan, sangat.

Antares, aku ingin kamu tahu bahwa aku sudah terlalu dalam menggali lubangku sendiri. Bukankah semua orang punya sisi gelap? meski secara normal kita tidak mampu melihatnya. Entah, sampai kapan kamu akan melakukan ini. Membuatku mati suri. Membuatku menyesali kematianku sendiri. Apa susahnya menghargai seseorang yang mencintaimu. Apa susahnya menolak jika kamu memang tidak suka. Antares, sampai kapan ini semua? Aku butuh jawabanmu. Butuh bibrimu berbicara menanggapi ini semua.

Antares, apa yang membuatmu bungkam? Apakah karena aku terlalu dini mencintaimu? Tapi, bukankah sesuatu yang dimulai lebih awal akan membuat keuntungan yang setimpal dari perjuangan yang telah dilakukan. Antares, apakah kamu mendengarku? Aku butuh sinarmu, butuh cahayamu. Mereka yang datang tidak pernah benar-benar mau mendengarku.

Aku peduli denganmu, Antares. Aku peduli bahwa kamu jauh lebih besar dari matahari, kamu bintang paling terang ke enambelas dalam galaksi bimasakti, kamu lebih dingin dari matahari, kamu ada di jantung scorpius. Aku peduli itu semua, bahkan aku sangat peduli bahwa abjad ke enambelas adalah P. Meskipun ada yang menganggap kamu adalah bintang paling terang ke limabelas dalam galaksi bimasakti, aku bahkan peduli bahwa abjad ke limabelas adalah O. Bahkan kata peduli pun diawali huruf P. Pentingkah aku dalam hidupmu? Kita sama-sama tahu bahwa kata petingkah diawali huruf P juga.


Antares, beritahu bintang-bintang lain bahwa aku sedang mengirimimu pesan yang tak mudah dibaca atau bahkan hanya sekedar kau dengarkan. Tolong aku, Antares. Hentikan ini semua. Ingat, aku bahkan peduli bahwa kata Coldplay diakhiri dengan huruf Y. Aku sedang mengirimkanmu pesan, Antares. Orang-orang dan bintang-bintang lain boleh memecahkan pesan yang ku kirimkan untukmu. Antares, kamu tahu aku selalu bodoh dalam mengawali sesuatu. Lalu, kalau begitu buat apa aku mengakhiri jika aku tidak bisa mengawalinya dengan baik. Antares, kita masih ada di dalam permainan. Entah di permainan yang aku buat atau yang sedang kau mainkan.
Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment

Ayo Beri Komentar