Tuesday, November 25, 2014

DIA



          Hujan mulai turun pagi ini, hal yang sebenarnya aku suka tapi kali ini tidak. Aku berfikir, pasti Ayah memutuskan menunda pergi jalan-jalan ke-Jogja sampai hujan reda, hari ini Ayah ulang tahun.
Ayah mengajak sekeluarga untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-42. Sampai pukul 9 hujan belum juga reda. Aku masih berada di depan kaca selama hujan turun, berimajinasi bersama boneka kesayanganku . Ini kebiasaanku yang sering dibilang “kebiasaan gila” oleh adikku. Membayangkan menjadi seorang Kahlil Gibran yang membacakan puisi untuk Selma Karamy. Sayangnya aku perempuan, aku tidak bisa menghayati menjadi seorang laki-laki, Susah.
Foto itu, foto yang menempel di sudut kamarku juga menemaniku. Aneh biasanya dia mengirimkanku ucapan “selamat pagi” . Tapi, sampai jam segini belum ada SMS darinya, hanya ada SMS dari operator seluler yang memberitahuku bahwa masa aktif kartu-ku tinggal seminggu lagi.


Aku mencoba mengirimkan SMS, tidak terkirim. Aku telepon, tidak aktif. Lagi-lagi kayak gini, gumanku dalam hati. Aku selalu mencoba cuek dan berusaha tidak melihat foto itu, aku tidak bisa. Mata ini selalu melirik ke-arah foto itu. Rasanya ingin melemparinya. Kursi, meja, kaca, Apapun.
Aku belum bisa lepas dari bayang-bayangnya, aku  masih teringat hari itu. Hari dimana kursi taman yang kusam menjadi saksi, sebuah percakapan halus tapi menyakitkan. Tanganya ada dipundakku, aku menyandarkan kepalaku dipundaknya. Kami saling diam, takut untuk memulai pembicaraan, ini situasi dimana darahku mengalir begitu hangat, detak jantung berdetak kencang . Situasi yang selalu ingin aku bangun bersamanya, "Aku ingin pergi, aku tidak bisa menjadi diriku sendiri ketika bersamamu". Kalimat yang masih aku ingat hingga sekarang.. 
Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment

Ayo Beri Komentar