Aku lahir dari bahasa ibuku,
saat ia sibuk di dapur
menyiapkan makan malam
dan meja yang panjang.
Garam, merica, dan selada
beradu dalam kaldu sapi
yang aromanya menguar
keluar rumah.
Tak ada
yang beda;
masakan ibu
atau kado terakhirmu,
novel
Sapardi yang kau pilih acak
dari toko
online langgananmu.
Aku
mencium wangi tubuhmu
saat kubuka
tiap halamannya
membacanya
habis,
dan membayangkan
matamu.
Tiap kali
kupandang
seolah-olah
ada bahasa baru yang lahir,
bahasa
yang ganjil dan rumit
tapi
begitu melegakan.
Masih
kusimpan kadomu,
juga
kertas kado yang membungkusnya,
atau
kartu ucapan kecil
dari
tulisan tanganmu.
Kutemukan bahasa baru,
setelah bahasa ibuku
bahasa yang membuatku
menemukan kata-kata baru.
Semarang, 12 Oktober 2022
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar