Setiap kali nulis apa yang dirasain hati, tentang
kekecewaan sama orang lain, kesedihan karena diperlakukan buruk sama orang
lain, sekarang selalu pikir dua kali. Orang-orang itu udah bukan lagi fokus dan
peduli sama apa yang aku rasain imbas dari perlakuan mereka, ternyata tulisan-tulisanku
itu membuat mereka marah, malu, sehingga akhirnya kami tidak lagi bicara
seperti biasanya. Padahal aku cuma nulis apa yang aku rasain, jadi kehilangan
temen lagi, kehilangan orang lagi.
Makanya sekarang sedang belajar untuk terima aja
perlakuan buruk orang, ya mungkin mereka juga butuh pelampiasan dari emosi yang
mendekam terus dan gak tau mau diluapin ke mana, ke siapa. Mungkin juga mereka
lagi capek, tapi yasudah, cuma doa-doa baik yang keluar dari mulutku.
Aku cuma agak bingung aja, kenapa aku termasuk orang
yang kamu abaikan, gak kamu anggep temen, padahal aku gak berbuat salah apapun,
paling jauh aku cuma nulis apa yang aku rasain, pengalaman buruk yang kuterima
dari banyak orang. Gak menyindir siapa-siapa. Apalagi kamu. It’s just me and my
feeling. Setelah banyak percakapan tentang rahasia-rahasia yang bahkan gak kamu
ceritain ke keluarga atau teman deketmu sekalipun, kenapa nasibku selalu sama
aja pada akhirnya.
Kenapa udah gak ada percakapan lagi?
Kenapa kamu lalu diam-diam aja?
Coba jelasin ke aku aja apa yang sebenernya terjadi.
Kenapa seolah kebaikan-kebaikan sebelumnya lantas hilang begitu saja. Jadi gak
ada artinya. Apakah dulu kamu cuma lagi sedih atau gabut aja? Ya aku ngerti.
Tapi jangan anggep aku angin lalu doang. Kita tuh temen. Kita saling cerita
apapun. Kenapa itu semua jadi berhenti? Coba jelasin.
Inget, yang aku tulis ini cuma apa yang aku rasain aja
selama ini. Jangan lagi salah paham. Jangan marah. Bisakah sekali aja kamu juga
memahami apa yang aku rasain, seperti dulu aku mengakomodir setiap kesedihan
dan ceritamu.
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar