Tuesday, July 6, 2021

mungkin memang sudah saatnya berhenti


 

Barangkali memang sudah seharusnya aku berhenti berusaha, berhenti berjuang, berhenti berharap. Aku mulai berpikir bahwa apa-apa yang sudah kulakukan tampak tidak ada nilainya lagi. Meski aku tetap merasakan kebahagian karena masih sanggup dan bisa dengan kesadaran melakukan kebaikan untuk orang lain. Aku rasanya ingin membuktikan bahwa ekspektasi bisa sengaja kita hilangkan dalam perilaku kita terhadap orang lain. Aku bisa. Namun ada masalah lain yang timbul dan lebih banyak memengaruhi sudut pandangku dalam persoalan ini.

Aku akan berterima-kasih pada mereka yang menggunakan kesempatannya untuk menganggapku ada, bersikap baik, mengapresiasi, dan hal-hal yang membuatku merasa dianggap manusia. Aku akan membuatnya juga merasa dimanusiakan, aku akan berusaha selalu hadir. Aku akan berusaha tidak membuatnya merasa buruk. Namun sialnya aku merasa tidak banyak orang di luar sana yang punya sudut pandang yang selama ini kupegang.

Bagaimana mungkin ada seseorang manusia yang bisa membuat orang-orang sepertiku justru merasa buruk karena berbuat baik. Ini bukan karena aku berpekspektasi, aku menemukan semua ini ternyata soal manner, soal tujuan kita hidup di dunia, soal apa yang kita pegang dan kita yakini. Kita tidak bisa selamanya hanya mengakomodir apa yang kita inginkan di hati dan pikiran saja. Aku selalu merasa setiap kemungkinan harus dilestarikan, harus diambil kesempatannya. Karena kemungkinan-kemungkinan itu melahirkan kelanggengan perkenalan hingga pertemanan.

Kebanyakan dari kita, orang-orang di luar sana, tidak peduli pada sikap baik orang padanya, jika orang itu buka yang mereka inginkan untuk hadir dan mengisi circle yang selama ini dicari. Tapi yasudah, sapiens adalah jenis makhluk hidup yang keras kepala. Tidak bisa berubah, meski diberi kesempatan kedua. Aku tahu itu hal yang buruk, dengan kesadaran itu aku mengerti untuk tidak jadi seperti itu. Aku ingin namaku diingat baik meski kematian mendatangiku. Bagiku itu adalah makna sukses sebenarnya. Jika aku mampu berbuat baik pada setiap orang tanpa pandang bulu, tanpa berharap ekspektasi apapun, kupikir aku sudah cukup bahagia, karena kebaikan itu memengaruhi hati, pikiran dan mentalku.

Tapi memang, tak bisa dimungkiri, aku tidak suka sifat manusia yang bisa dengan bebas menjadi seenaknya. Aku percaya seluruh kehidupan dan alam semesta ini memiliki sistemnya sendiri. Namun kalo ternyata orang-orang itu hidup dan menolak menjadi bagian dari ekosistem, lalu untuk apa ada orang-orang baik yang percaya bahwa kita akan menuai apa yang kita tanam.

Aku masih ingin melihat orang-orang baik hidup sehat dan tenang, dan karenanya aku selalu berusaha menjadi baik. Meski menjadi baik di negara ini adalah perbuatan yang melelahkan.

 

Semarang, 7 Juli 2021

Zahid Paningrome Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

No comments:

Post a Comment

Ayo Beri Komentar