Sejak kabarmu akan pergi,
aku berpikir untuk membunuhmu
di detik terakhir.
aku berpikir untuk membunuhmu
di detik terakhir.
Sejak tangis menjelma banjir
di tubuh,
kuasa adalah
hal yang tak terikat.
kuasa adalah
hal yang tak terikat.
Sejak rindu tertanam pada kelopak matamu,
aku menunggu tokoh yang
memisahkan kau dan aku.
aku menunggu tokoh yang
memisahkan kau dan aku.
Sejak kematian merenggutnya dariku,
aku selalu bertanya; adakah
ruang tercipta setelah itu?
aku selalu bertanya; adakah
ruang tercipta setelah itu?
Namun kita tahu,
kau dan aku adalah jarak
yang sembunyi di antara sajak.
kau dan aku adalah jarak
yang sembunyi di antara sajak.
Seperti pikiran yang dipendam dalam diam,
aku meraba suaramu digetar yang bungkam
mendiami sisi gelapmu yang hilang.
aku meraba suaramu digetar yang bungkam
mendiami sisi gelapmu yang hilang.
Adakah sepi
merambat di dinding kamarku?
merambat di dinding kamarku?
Dan lagi,
Keindahan adalah kita,
yang tersisa di antara duka.
Keindahan adalah kita,
yang tersisa di antara duka.
Semarang, 23 Juni 2017
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar