Filosofi
Kopi Movie, film Indonesia pertama yang saya tonton bulan ini. Film yang
diangkat dari kumpulan cerita satu dekade karya Dewi “Dee” Lestari ini
bercerita tentang seorang barista handal dan idealis yang bernama Ben (Chico Jerikho)
dan sahabatnya Jody (Rio Dewanto) yang membangun kedai “Filosofi kopi” bersama.
Diawal
film saya disuguhkan musik opening yang menggairahkan, menggugah hati saya
untuk ikut dalam sebuah petualangan yang dihadirkan Angga Dwimas Sasongko
selaku Sutradara. Didukung dengan pemain-pemain yang tampil bagus dan membawakan perannya dengan baik. Terutama Chico
Jerikho yang memerankan Ben,tapi setalah saya menyelami akting Ben saya menjadi
bingung watak macam apa yang dihadirkan pada sosok Ben yang nyeleneh,
menjengkelkan, jenius tapi juga punya sisi humanisme yang tinggi dengan bukti
bahwa dia termotivasi untuk ikut Jody mencari kopi tiwus karena suami dari
karyawannya harus menjalani operasi karena mengalami kecelakaan.
Pilihan untuk menjadikan Rio Dewanto sebagai tokoh Jody juga
sangat tepat, akting yang bagus dan tidak berlebihan menambah kesan
mengaggumkan untuk film ini. saya paling suka akting Jody ketika berdebat
dengan Ben di sebuah penginapan. Terasa nyata dan emosi saya ikut bercampur aduk ketika adegan itu terjadi.
Untuk peran El yang diperankan oleh Julie Estelle tidak
banyak yang bisa saya komentari, karena kecantikan Julie Estelle dalam film ini
berhasil membuat saya tak mampu mengedipkan mata barang sekalipun. Perannya
yang halus, menggemaskan juga cerdas berbeda jauh ketika dia memerankan Hummer
Girl dalam film The Raid 2 “Berandal”.. I Love You, EL”
Soundtrack yang mengisi juga sangat mendukung film ini,
hingga membuat Saya semakin terbuai menyaksikan Filosofi Kopi. Ada Maliq & d’Essentials,
Gilbert Pohan, Payung Teduh, Dewi Lestari dan Svarna Band, Glen Fredly yang
mengisi alunan cantik pengiring Filosofi Kopi Movie.
Penampilan singkat dari Slamet Rahardjo, Jajang C. Noer,
Tanta Ginting dan Joko Anwar juga cukup berkesan dan memberi nilai tambah bagi
film Filosofi Kopi. Hanya peran Joko Anwar saja yang sedikit saya beri
koreksi karena ketika adegan dia bercakap-cakap dengan Jodhi di kedai Filosofi
Kopi untuk menagih hutang yang sudah 3 bulan tidak dibayar. Ada ucapan yang Nampak
belepotan di ucapkan namun tetap diteruskan. Tapi untungnya Joko Anwar bisa
menutupinya dengan sangat baik membuat seakan tidak ada masalah dengan
percakapan tersebut.
Overall Filosofi Kopi Movie Hasilnya tidak mengecewakan.
ringan dan menghibur. Banyak pengetahuan tentang kopi yang bisa menjadi
tambahan pengetahuan bagi para penonton. Saya sangat menikmati filmnya, santai,
terasa rileks meski terkadang emosi saya ikut terkuras ketika disuguhkan masa
lalu dari para pemain yang diceritakan cukup baik dan dengan plot yang pas.
Saya meyakini Dewi “Dee” Lestari sangat puas dengan hasil
film garapan Angga Dwimas Sasongko daripada film-film sebelumnya yang diangkat
dari buku karyanya.
Saya juga meyakini film ini juga akan mendapatkan banyak
nominasi dan penghargaan. Seperti Aktor Terbaik, Pemeran pendukung pria
terbaik, Sutradara terbaik dan Soundtrack Film terbaik.
Terimakasih untuk semua crew Filosofi Kopi Movie yang
berhasil menyajikan tontonan bagus dan bermanfaat untuk pecinta dan penikmat
film Indonesia.. Ayo Nonton film Indonesia, Bangga Film Indonesia..
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar