Bulan
diatas Kuburan, Film Remake berjudul sama karya Asrul Sani di tahun 1973.
Kisah yang diadaptasi dari sajak karya Sitor Situmorang ini menceritakan kisah dua pemuda Samosir yang merantau
ke ibu kota. Sahat (Rio Dewanto) dan Tigor (Donny Alamsyah). Sebagai
versi baru, BULAN DI ATAS KUBURAN menyuguhkan
kwalitas yang lebih istimewa untuk para penontonnya.
Saya bisa merasakan bahwa Edo WF Sitanggang yang
menjadi Sutradara film ini menggarap film ini dengan penuh perasaan,
kecintaannya terhadap bapaknya menjadi alasan film “Bulan diatas Kuburan” hadir
lagi di tahun ini. Keindahan tanah Samosir, musik yang dihadirkan Vicky Sianipar, dan kritik
sosial yang dihadrikan di film ini menurut saya menjadi nilai lebih untuk film
ini.
Saya kagum dengan Sinematografi dan musik dalam film ini, musik
batak menjadi raja di film ini, saya bisa merasakan kedalaman lirik-liriknya dengan
membandingkan suasana hati 3 sahabat yang merantau ke Jakarta.
Meskipun Akting Rio Dewanto agak tidak konsisten di film ini,
kadang terlihat bagus, kadang terlihat kurang bagus, kadang membuat saya kagum
dan kadang membuat saya merasa melihat sesuatu yang kurang dari akting Rio
Dewanto. Adegan marah Sahat terhadap Mona (Atiqah Hasiholan) salah satu akting
Rio yang menurut saya keren dengan tambahan adegan menarik dasi dan dengan raut
muka yang pas dan tidak berlebihan.
Saya tidak mengomentari banyak tentang akting aktor senior di
film ini seperti Tio Pakusadewo, Ray Sahetapy. Mereka berdua membawakan
perannya dengan sangat baik pas dan dapat dinikmati utuh tanpa mencari
kekurangan dari akting mereka, hanya saja saya kurang bisa menikmati akting Ria
Irawan yang menurut saya agak kurang berhasil membawakan tokoh Istri “Sabar”
tapi hal itu tidak menjadi kekurangan dalam film ini. Kekurangannya hanya satu
menurut saya dan mungkin hanya saya saja yang memikirkan hal ini : Yaitu adik
Mona yang hamil, yang muncul pada awal film ini lalu tidak diceritakan lagi.
Lucu memang pikiran saya..
Satu lagi kelebihan film ini, akting dari Andre Hehanusa,
meskipun baru pertama kali dia main film, aktingnya sudah menggelegar saya
seperti melihat preman gedongan di dunia nyata. Di film ini Saya lebih suka
akting Donny Alamsyah, entah kenapa. Tapi saya suka, Aura kesedihan yang
terpancar dari Tigor juga bisa saya rasakan. Penggambaran kesedihan tigor atas
kematian Sabar dan kesdihan Sahat atas kematian dua orang sahabatnya sangat
jelas tersampaikan. Tapi maaf, Saya tidak mau mengomentari akting dari Atiqah
Hasiholan kecantikannya menghalangi penilaian saya terhadapnya. Raut muka jatuh
cinta seorang Wanita bisa dilihat pada akting Atiqah, sangat terlihat. Dan
pasti tidak ada tantangan yang berat untuk Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan
menjadi pasangan dalam film ini.
Yang Membunuh manusia adalah kerakusan dan ketidakpedulian….Itulah
kawah-kawah sesungguhnya, gunung-gunug berapi yang sesungguhnya tinggal di dalam
diri manusia.. *Sahat (Rio Dewanto)
Overall saya memberi nilai 8 dari 10 untuk film “Bulan diatas
Kuburan” dan jika saya menjadi juri penghargaan film. Bulan diatas Kuburan akan
masuk dibeberapa Nominasi. Seperti : Pemeran pendukung pria terbaik (Tio
Pakusadewo), Sutradara terbaik (Edo WF Sitanggang), Soundtrack film terbaik, Sinematografi
terbaik, Penata Musik terbaik, Aktor terbaik (Rio Dewanto) dan Naskah adaptasi
terbaik..Sekian, Bangga Film Indonesia, Ayo Nonton Film Indonesia.. Horassss!!
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar