Jujur saja, aku ini sedang gila.
Saat aku bilang; "Kita
sudah terlalu jauh".
Kau balas; "Tidak
sejauh yang kamu kira".
Jujur saja, aku ini sedang
sakit.
Karena setelah ini aku
punya tugas,
melupakan semuanya,
mengembalikan pikiran
seperti semula,
seakan tak ada apa-apa.
Jujur saja, aku ini sedang
bingung.
Bisa jadi aku cuma sekoci
diatas kapal feri,
atau pilihan yang cuma jadi
kemungkinan.
Jujur saja, aku ini sedang
ragu.
Mengira-ngira siapa yang
lebih dulu kembali,
aku yang tanpa rasa atau
kamu yang tanpa logika.
Jujur saja, aku ini sedang
takut.
Saat mungkin kamu kembali,
kamu tak akan menemukan hal
yang sama lagi
dalam diri ini.
Jujur saja, aku ini sedang
pasrah.
Memangnya aku bisa apa??
kamu sudah pergi, memilih
jalan berputar,
padahal ada aku di depanmu.
Jujur saja, kesalahanmu
cuma satu.
Melupakan yang dekat,
untuk mencari yang jauh.
Jujur saja ku katakan.
Aku tak bisa kembali,
tapi aku tetap mencintaimu.
Jujur saja.
Sebelum semuanya hilang,
aku akan menunggumu di
tempat ini,
siap untuk kau jadikan
sisa.
Jujur saja.
puisi ini bukan soal
siapa-siapa
puisi ini tentang isi hati
kita.
Jujur saja.
Semarang, 2 Desember 2016
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar