aku sempat menulis beberapa kata
sebelum kau teruskan pada bait kedua,
di bait pertama aku bilang
“tidak ada cinta tanpa tanda koma,”
lalu dengan gigih dan berani kau melanjutkan
cinta itu titik koma, panjang dan tak selesai
pada bait ketiga kita sama-sama terdiam
tak ada yang berani mengangkat pena,
saat itu kau mencium lenganku
“Tak ada bait ketiga, aku tidak pernah suka angka itu,” katamu menatapku.
sedang di bait keempat aku mulai mengumpat, aku tak pernah terlibat pada nasib-nasib malangmu. sebab tidak ada lagi cinta setelah titik koma, hanya ada prasangka buruk yang tertanam pada bait kelima.
Di titik itu, saat kita saling menatap, aku tahu hanya ada air mata dari ketakutan yang mendarah tertulis pada sebuah kertas. Aku tak butuh bait kelima, bersamamu aku hanya butuh koma
——— @zahidpaningrome
Semarang, 28 Okt 2020
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar