Sunday, January 24, 2016
Ran Fleuriste #2 Episode 5
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Friday, January 22, 2016
Ran Fleuriste #2 Episode 4
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Friday, January 15, 2016
Ran Fleuriste #2 Episode 3
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Friday, January 8, 2016
Ran Fleuriste #2 Episode 2
(BERSAMBUNG)
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.
Friday, January 1, 2016
Ran Fleuriste #2 Episode 1
Sisi lain kota ini, menyisakan luka yang meradang. Malam di Amsterdam terasa
mencekam bagi mereka yang terpenjara dalam kesendirian dan terlalu lama
merasakan kesepian. Aku masih bisa merasakan ada jeda yang
mengukur kata, membuatnya jadi bisa terbaca. Jarak yang dibangun oleh Ranum
membaurkan luka, membuatku hilang kesadaran penuh sesal. Aku tahu selalu ada
batas yang mengikat rasa, membuatku selalu bertanya pada diriku sendiri
“Sanggupkah aku melewati batas diantara rasa yang tak saling mengikat?” Hanya
Ranum yang bisa menjawabnya.
Musim panas mendatangi Belanda, tanda bahwa Daylight Saving Time mulai
diterapkan di belahan Eropa. Daylight Saving Time adalah perubahan atau
pergeseran waktu pada musim panas. Daylight Saving Time dilakukan secara resmi
dan serentak di belahan Eropa. Waktu dimajukan selama satu jam lebih awal dari
zona waktu resmi yang diberlakukan pada musim semi dan musim panas. Daylight
Saving Time bertujuan untuk menyesuaikan kegiatan kerja dan sekolah, Di musim
panas, siang hari jau lebih lama dibanding malam hari. Letak geografis eropa
membuat matahari tidak meyinari kawasan eropa secara merata.
Pagi ini aku melihat Ranum mengendarai sepedanya, memakirkan persis di
samping Ran Fleuriste, aku melihatnya dari cctv yang aku pasang di luar Rain
Coffee, kamera khusus yang menghadap teras Ran Fleuriste. Aku terpaksa
memasangnya, Ranum selalu menghindar ketika dia melihatku, berpura-pura sibuk
ketika aku mulai mengajaknya bicara. Aku selalu merindukannya seperti mentari
yang merindukan pagi, seperti senja yang merindukan malam, juga seperti rindu
awan pada langit. Aku ingin menjadikannya sebatas jantung yang mencari nafas,
sebatas urat yang mencari nadi, tanpa sekat, tanpa ampun dalam mengasihi.
09.30, ponsel di saku celanaku bergetar, satu pesan masuk dari Sean. Buru-buru
aku membacanya…
Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.