Seorang
mantan wartawan perang merilis sebuah jurnal kontroversial di internet. Sebuah
judul cetak miring sengaja ia buat untuk menekankan seberapa penting hasil
risetnya untuk dibaca. “Ketika gravitasi
hilang, hanya para perempuan yang sanggup mengembalikan.”
Pada paragraf
pertama, Wartawan yang menyebut dirinya Batman itu melempar
sebuah pertanyaan, “Apa itu gravitasi?” dan apa hubungannya dengan perempuan? Ia
mulai menyebut hal-hal filosofis yang tetap saja sulit untuk dimengerti banyak
orang.
Ada analogi
yang ia sebut, salah satunya seperti cara tuhan menipu tanaman-tanaman dan para
hewan setelah mereka diciptakan lebih dulu sebelum tuhan pada akhir penciptaan,
menciptakan manusia yang setelah itu jadi aktor utama rusaknya alam semesta.
Para perempuan
mengikat benda dan makhluk-makhluk yang ada untuk tetap berada pada jalur dan
tempatnya. Di luar itu biasanya para ilmuwan menyebutnya sebagai sebuah
fenomena. Wartawan itu menulis bahwa ketidak-beradaan perempuan di bumi justru
akan merusak sebuah tatanan, ia menyebut tatanan yang terlahir sejak pertama
kali wacana penciptaan digulirkan oleh tuhan sebetulnya dimulai oleh kelahiran
perempuan di dunia, ia memberi dua tanda kutip dalam kata kelahiran. Dan tugas
pertama para perempuan di dunia adalah menciptakan gravitasi yang berjuta tahun
kemudian dirumuskan oleh Isaac Newton lalu menjaganya.
Wartawan
itu menyebut ada lima cara untuk menyelamatkan gravitasi yang ia sebut lebih
dari 50% sudah hilang dari muka bumi. Lebih jauh lagi ia menyarankan pada
banyak orang untuk memulai misi ini sejak dini.
Cara
pertama; beri peran dan posisi penting pada para perempuan untuk bekerja di
bidang-bidang publik yang akan memengaruhi keputusan umum dan keberlangsungan
hidup di masyarakat. Cara pertama ini seharusnya mudah dilakukan, namun wartawan
itu menyebut kelahiran dan penciptaan para pria yang rakus dan serakah membuat
cara-cara ini dihapuskan dan perempuan diganti fokusnya menjadi hanya makhluk
golongan dua di belakang para pria. Karena
kejadian itu, gravitasi di bumi berkurang hingga 10%.
Cara kedua;
dilarang mendikte para perempuan. Sejak penciptaan pria oleh tuhan, alam
semesta dipenuhi oleh fenomena-fenomena aneh yang sulit dijelaskan. Keberadaan
perempuan yang menjaga gravitasi untuk tetap bekerja dengan baik justru
berusaha diambil alih oleh pria-pria hidung belang yang merasa bisa mendapatkan
semua perempuan. Para pria ini mempelajari aktifitas, gesture, sifat perasa para perempuan lalu dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Sejak
fenomena-fenomena aneh ini bermunculan seperti banyaknya korban pelecehan yang
dialami para perempuan gravitasi kembali berkurang 10%.
Cara
ketiga; dilarang memanfaatkan kerapuhan para perempuan. Sejak fenomena aneh
yang disebabkan dari usaha para pria mendikte pikiran dan perasaan perempuan,
banyak pria berhasil menciptakan kondisi di mana para perempuan mengalami
kebingungan dari pilihan dan kisah-kisah yang sudah ia pilih. Kebingungan itu
melahirkan kerentanan dan kerapuhan yang tertanam jauh di dalam lubuk. Lalu
tanpa ampun pria-pria ini memanfaatkannya, memengaruhi pola pilihan dan pikiran
para perempuan yang mengalami kerapuhan akut dan akhirnya berhasil mengambil
alih. Dari kejadian ini gravitasi mulai drastis turun sebanyak 15%.
Kecenderungan fenomena yang tidak terdeteksi di awal ini melahirkan pria-pria
brengsek dan predator-predator yang berkeliaran dan sulit dikenali dari luar.
Cara
keempat; beri perempuan hak-hak mereka, termasuk hak bicara di depan umum, hak
yang sama yang juga diberikan pada para pria. Termasuk mengakomodir suara-suara
perempuan, tidak menganggapnya sebagai makhluk sekunder apalagi hanya sekadar
objek. Sudah lama sejak kemunculan jenis-jenis pria brengsek kebiasaan itu
hilang dan diambil alih, menyebabkan 10% gravitasi kembail hilang dari bumi.
Cara
kelima; hapus stigma-stigma yang terlanjur terbentuk, sebab terbentuknya stigma
negatif yang menempel pada perempuan adalah usaha-usaha yang disengaja untuk melahirkan
dunia baru yang jauh dari niat penciptaan awal; yaitu terlahirnya masyarkat
yang adil, makmur dan sejahtera. Sejak konferensi yang didatangi dan
ditanda-tangani sekelompok pria brengsek, manipulatif nan bodoh, perempuan jadi
kehilangan semuanya, ia tak lebih hanya dianggap sebagai barang dan pemuas
nafsu para pria. Dari kejadian yang ditutupi dalam penulisan sejarah ini
gravitasi berkurang sebanyak 15%.
Kini
gravitasi hanya tersisa 40% dan dunia sudah sejak lama diambil alih serampangan
oleh para pria, dan nyatanya kita tidak sedang ada di jalur dan arah yang lebih
baik. Mungkin saatnya mengubah visi, dengan melakukan misi-misi yang sudah
disebutkan di atas.
Semarang, 17 Mei 2021
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar