“Siapa
diatas Presiden?” kalimat itu yang menjadi pertanyaan saya, setelah saya
merampungkan tontonan menarik berjudul “2014”. Film yang awalnya dijadwalkan
tayang di bioskop pada agustus 2013, lalu diundur januari 2014, dan akhirnya
baru bisa mulai tayang serentak di bioskop 26 februari 2015 ini membuat saya merasa
harus menjadi negarawan.
Cerita
yang dibungkus sangat kuat dibumbui drama action ditengah geliat politik dan
pemilihan presiden, pemilihan actor yang tepat membuat pesan pada film “2014”
menjadi lebih tersampaikan. Hanya saja saya kurang suka dengan akting maudy
ayunda pada film ini,terlihat agak canggung berpasangan dengan Rizky Nazar yang
memerankan Ricky. Selebihnya saya tidak meragukan akting dari seorang Ray
sahetapy, Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto
ataupun Donny damara.
Musik
yang disajikan membawa emosi saya masuk dalam cerita yang disajikan, ke
brutalan seorang penguasa dikemas sangat apik dan cantik, tanpa pandang bulu
bunuh sana, bunuh sini. Opini penonton termasuk saya dimainkan, dibawa untuk
menebak-nebak “siapa diatas presiden?”. Nampaknya penulis naskah sengaja
memainkan opini penonton untuk mencurigai seorang Faisal Abdul Hamid yang
berada dibalik itu semua, tapi untuk saya penulis naskah kurang jago memainkan
opini penonton, karena sejak awal saya sudah bisa mengira siapa yang ada
dibelakang kasus yang menimpa bagas notolegowo (Ray sahetapy).
Hilangnya
bukti yang dikumpulkan penyidik di kantor kepolisian, berhasil masuknya satrio
(Rio dewanto) ke penjara untuk membunuh bagas membuat saya berpikiran bahwa
yang ada dibalik kasus tersebut adalah orang yang berpengaruh di institusi
polri.
Ending
film 2014 juga sangat apik, dilambangkan dengan cincin batu akik yang dipakai menandakan bahwa penjegal
pemerintahan yang bersih belum habis, rantai mafia belum putus, kegelisahan
dari penulis naskah disajikan Nampak begitu kentara, nyata dan terlihat, selain
itu menarik lagi ke-aslian cerita dan sudut pandang cerita serta musik yang
disajikan pada film 2014.. yang terpenting pesan dalam film ini tersampaikan
dengan baik, selama ini kita tidak sadar bahwa kita berhak atas kebebasan
berpendapat, kebanyakan dari kita takut menilai dan berpendapat atas penguasa,
kita lebih memilih tidak peduli, padahal itu pilihan yang salah..
Jangan
takut untuk mengungkapkan kebenaran, buktikan bahwa yang benar adalah benar. ini
bukan mengenai kuat atau lemahnya musuh kita tapi seberapa berani kita melawan
musuh itu. Semoga melalui film 2014, Indonesia bisa menjadi negara yang jauh
dari korupsi dan praktek kriminal lainnya. Amin J
No comments:
Post a Comment
Ayo Beri Komentar